 |
| Kegiatan Pungli |
Pingli (Pungutan
Liar) merupakan tindakan yang melanggar UU yang sulit untuk ditumpas. Berbagai upaya
dilakukan untuk membasmi tindakan pungli baik oleh aparat penegak hukum maupun masyarakat
yang peduli akan kebajikan. Tapi sayang sungguh sayang, ada yang berstatus
aparat penegak hukumlah pelakunya dan yang lebih para lagi ada guru ataupun
dosen yang melakukan hal tersebut. Jika kita telaah dengan baik, guru dan dosen
adalah sosok orang yang mendidik generasi muda. Generasi muda Indonesia di
didik oleh para pelaku pungli, nasib bangsa Indonesia ke depan akan jadi apa?. Hal
ini menjadi pertanyaan bagi kita.
Pungli merupakan
tindakan yang kasap mata, hal ini karena pelaku pungli bisa disebut dengan
setan. Seperti sifat setan yang tidak bisa dilihat dengan mata. Hanya pelaku
dan Tulan lah yang tahu tindakan itu sedan berlangsung. Nah kali ini akan
sedikit kita paparkan tindakan pungli yang tidak kasap mata dengan cara melihat
ciri-ciri yang sering dilakukan pelaku pungli:
1.
Jika kalian melihat
seseorang sedang menyawer tapi yang disawer ditak sedang menyanyikan lagu dangdut
dalam musik orgen tunggal, maka itu bisa dibilang pungli. Kejadian ini biasa
ditemui di pintu terminal, pos polisi, dan tempa-tempa disekelilingkita.
2.
Pungli dilakukan untuk
membebaskan seseorang dari seleksi peraturan. Untuk melihat hal ini sangat
sulit kecuali kamulah pelakunya.
3.
Setiap pelaku pungli
akan memberikan sejumlah uang atau benda berharga. Jika kamu punya batu akik,
maka itu juga termaksud benda berharga. Pelaku pungli ini bisa kita peragakan
sebagai berikut.
Semisal
jika kamu sedang apel pacar di rumahnya dan kamu memberikan batu akik kepada
ayah si cewek dengan alasan agar kamu bisa apel sampai jam 10, padahal jadwal
apel cuma sampai jam 9, maka itu termaksud pungli yang di anjurkan. Karena kangen-kangenan
masih kurang lama.
Hal tersebut adalah pemaparan pengli yang sering
terjadi di lah layak umum, tapi sekarang tidak membahas soal pungli tersebut.
pungli yang akan di paparkan adalah pungli yang dilakukan dalam dunia
pendidikan Indonesia.
0 komentar:
Post a Comment