Hanya dalam bayangan semata |
Hari
demi hariku lalui dengan seperti ini. Di tempatku mencari ilmu pun sama, tiada
perubahan yang sangat berarti.
Dalam
kehidupanku yang sederhana ini hanya bisa membayangkan apa yang tidak bisa aku
rasakan. Bayangan yang selalu menjadi imajinasi memata ini cukup menghiburku di
waktu luang. Tak seorang pun yang tahu apa yang ada dalam pikiranku. Semua yang
ada dalam pikiranku selalu aku pendam sendiri tanpa ada seorang pun yang tahu.
Teman-temanku
memandangku sebagai orang kebanyakan, yang bahagia dengan keadaan ini, tapi
mereka tidak tahu apa yang selama ini aku sembunyikan. Apa yang aku
sembunyikan, tidak ada yang tahu dan tidak ada yang mau tahu dengan semua ini. Semua
menggagap aku ini hanya orang yang selalu bahagia, tersenyum, dan ceria dengan
semua keadaan yang ada selama ini. Kadang dalam pikiranku, mungkin hanya aku
saja yang kurang merasakan rasa bersyukur. Aku masih mempunyai nenek dan
teman-teman yang baik.
Di
dalam lingkungan sekolah, orang-orang memandangku sebagai manusia kebanyakan. Seperti
anak-anak biasa, yang penuh dengan imajinasi. Semua ini hanya dalam pikiranku.
Ada
seseorang yang memegang pundakku ”DOOORRRRR. . . . .” dan seketika itu aku pun
menoleh ke samping kanan dan tatapan mataku menata teman sebangku. Dia bernama
Nur, anak yang cerdas dan baik. Dia teman dekatku, tapi dia tidak tahu apa yang
sedang aku pikirkan.
0 komentar:
Post a Comment