Monday, March 10, 2014

Kura-kura Ingusan "Menembus Waktu Park 2"

Okey lanjut. Cerita ini lanjutan cerita kemarin yang belum selesai, gue aja tidak tahu kapan cerita ini selessai. Langsung saja lah, kemarin gue cerita samapai gue mengembala kambing. Nah iin ceritanya, pada saat gue mengembala kambing ada cerita unik yang asik untuk didengan kususnya cuma gue seorang. Kalau asik didengan loe sih itu terserah loe.
Gue sudah lebih dari 5 tahhun mengembala kambing, jadi so banyak cerita yang bisa diceritakan "gue ndak nanya tuh".
Cerita Part 1 berjudul "KUNTILANAK" seremkan, maklum cerita hantu lagi melejit nii.
All kisa pada suatu perdesaan, ada seorang yang mati bunuh diri hihihi tamat. Gimana ceritanya seremkan gue aja sampai merinding bulu keteknya. Gimana mau gue cceeritain lagi "plakkk..... cerita yang bener bego". hehehe... maaf tadik iklan. ini baru cerita yang bener.

Ketika gue mengembala kambing, gue dan sekutu gue membuat sistem kerja dan beberapa peraturan dalam menjalankan kerja persekutuan. Sistem kerja ini terbagi menjadi beberapa bagian kalau dengan bahasa kerenya disebut pasal :
1. Sistem kerja terdiri dari 2 shif "salah nda tulisanya". shif pertaman dari berangkat ngangon "bahasa kerenya mengembala kambing" sampai jam 15.00 WIB (Waktu Insaallah Berubah) dan sisanya sampai pulang adalah shif kedua
2. Setiap hasih harus dibagi rata "ini yang gue tidak suka"
3. Semua yang belum tercanrung bisa dirapatkan dengan mengundang selulur warga ngangon.
pada saat mendapat shif pertaman, gue dan teman gue mencari sambilan "minta mentimu atau jeruk" itu sedah menjadi agenda rutin tapi sekarang ini gue ngangonya di Pakistan (Pantai kisik selatan) jadi tidak ada benda seperti itu jadi harus menjadi penggantinya jadi bingung mencari penggatinya jadi jadi jadi jadi "pasti lipsing". Next
disaat lagi nyari penggati upeti ada penampakan yang aneh , terlihat sok-sok wanita berambut panjang duduk bersimpu dan mengeluarkan bunyi terseduh-seduh "serem...".
"Coy.... coy... ada cewek tu " gue pura-pura bego aja. "yaa sudah tau bego" nah kalau ini temen gue yang ngomong, namanya rizal. Keren juga yaaa mananya padahan anak kampung.
untuk merubah fomat, kita ubah skrip diatas menjadi model percakapan. Mudah dipahami hehehe
gue :Coy… coy ada cewek tu?
rizal :Ya …udah tahu bego.
gue : Kenapa tu, kok sendirian… jangan-jangan jelmaan kuntilanak.
rizal : Hallo… siang bolong mana ada kuntilanak.
gue : Yaa kali aja kuntilanyaknya lagi kerja lembur. Lihat tu, suaranya sudah mirip kuntilanak.
rizal :itu nangis bego, loe jangan pura-pura bego napa. Mentang-mentang ini cerita loe , loe puar-pura bego agar ceritanya laku.
gue :Sirik aja loe, ikut aja loe buat cerita di blog gtu aja marah. Sekarang loe masuk cerita gue jadi ikuti aja ceritanya okey.
rizal : Sebagai tokoh pemerang, gue dibayar berapa nii ? Wani piro ?
gue : Gampang lah, bisa diatur. Kembali kecerita, tadi sampai mana?
rizal : Kuntilanak.
gue : Tukan kuntilanak, ketawanya juga kaya gitu kalau di TV-TV.
riz : Loe korban film horor Indo, bedain nangis sama ketawa.
gue : Emang dia nangis ?
rizal : loe kepo banget, tanya aja sendiri.
gue : nda berani, takut digigit.
rizal :hahahah. . . .nggak lucu.
gue : dah ahh… ngomong mak loe nda mutu.
rizal. Okey… tapi jangan lupa bayaranya.
setelah itu kami kembali kerombongan angon tapa hasil, dan bersabung
Bersambung... 

0 komentar:

Post a Comment