Dalam malam yang
sepi ditemani beberapa tumpukan kertas yang menggoda kita untuk menyerah. Kertas-kertas
terus menari dengan godaan lembutnya dan segala rayuan. Tapi apa daya, tuntutan
untuk mengatasi semua ini baru dimulai.
Perjuangan
melawan jutaan kertas yang tidak mempunyai perasaan dan berdarah dingin ini
terus menyerang tanpa ada jeda sama
sekali. Helai tangan lembut kita tidak berdaya melawannya, dan mata hanya bisa
mengawasi dari ke jahuan .
Tapi perjuangan
baru saja dimulai, apakah harus menyerah dengan begitu saja. Jika itu terjadi
maka kita dianggap sebagi manusia yang pengecut. Seperti semboyan entahlah maka
terus untuk maju dan melawan.
Dengan tangan
kosong, apakah kita bisa menang. Jangan berburuk sangka dulu, seperti petrik
satras berkata “jika kamu takut gagal, jangan lah pernah mencoba maka kamu tak
akan pernah gagal”. Kata itu sungguh sesuai dengan situasi ini.
Ya sudah lah. Maju-maju,
dan maju itulah semboyan sekarang ini. Semangat, ini baru awal dari ujian
hidup.
0 komentar:
Post a Comment