“Janganlah
mencintai sesuatu secara berlebihan karena bisa jadi suatu hari nanti sesuatu
itu akan menjadi hal yang paling kamu benci dan janganlah membenci sesuatu
secara berlebihan karena bisa jadi suatu hari nanti sesuatu itu akan menjadi
hal yang paling kamu cintai (HR. Muslim)”
Setiap manusia
pasti pernah merasakan yang namanya cinta dan juga yang namanya benci. Saat
manusia sedang jatuh cinta, maka ia selalu memikirkannya, membayangkannya,
ingin selalu bersamanya dan tentu dia begitu indah
dipandang mata. Tidak jauh beda dengan cinta, benci akan membuat orang merasa
kesal, tak ingin melihat bahkan akan mudah naik pitam jika nama orang yang kita
benci di sebut-sebut dihadapan kita. Saya pernah mendapatkan sebuah pesan di WA
“Jangan berlebihan, Alloh tidak mungkin membuat sesuatu itu dengan berlebihan.
Sesuatu yang berlebihan itu datangnya dari emosi manusia itu sendiri”. Kali ini
saya ingin mengupas tentang dampak dari membenci. Ya, seringkali kita tidak
mampu memaafkan sesama muslim yang telah menyakiti hati kita atau mengganggu
ketenangan hidup kita. Padahal Alloh menjanjikan pahala yang besar,
diampuni
semua kesalahan jika kita mampu menjadi seorang pemaaf. Bahkan dalam
tausiyahnya, mamah dedeh pernah menyampaikan bahwa seseorang belum disebut
bertaqwa sehingga dia mampu memaafkan kesalahan orang lain dengan ikhlas. Ya akhi
ya ukhti, saya yakin kalian semua pasti tahu tentang sebuah hadist yang
mengatakan bahwa tidak akan masuk syurga bagi manusia yang berselisih, membenci
dan tidak bertegur sapa hingga ajal menjelang. Orang muslim boleh marah, benci
atau kesal kepada saudaranya namun tidak boleh lebih dari 3 hari. Dampak
kebencian yang paling utama adalah ia dapat menghancurkan seluruh amal baik
kita. Nau’dzubillah
Memaafkan
orang orang yang telah menggores hati kita memang tidak mudah karena menjadi
manusia yang bertaqwa memang tak semudah membalikkan telapak tangan tapi bisa
dan pasti bisa. Satu lagi tidak bisa memaafkan dan membenci orang lain sampai
kita menutup mata, tidak akan membuat kita mendapatkan piala citra di akhirat
nanti. Memaafkan memang tidak mengubah apapun namun ia mencerahkan hari esok
dan mengindahkan hari ini.
0 komentar:
Post a Comment