Tuesday, December 22, 2015

Gagal Kenalan Lewat Facebook Karena DP Foto Asli


Beginilah kalau chating di facebook kalau DPnya memakai foto asli tanpa editan kamera 360 maupun B12. Dengan foto asli dan terlihat jelas muka jelek mu, maka tak akan ada wanita yang mau chatingan sama kamu. Padahal dulu katanya wanita itu suka apa adanya, tapi itu hanya omong kosong. Jika kalian tidak percaya silakan saja coba sendiri, kalau aku sudah pernah mencobanya. Ini buktinya.
Ini dialogku ketika mau kenalan dengan wanita cantik di facebook. Soal cantiknya asli atau bukan aku tidak tahu, karena wanita sekarang sudah banyak yang foto selfie dengan kamera editan.
“hai cantik, boleh kenal?”
“tidak boleh...”
“kenapa tidak boleh kenal?”
“males”
“males kan temanya setang low”
“kamu setannya”
“lah kok aku setanya..”
“kamu teman aku kan?”
“iya”
“berarti kamu setannya”
“iya juga sih.. tapi kan aku bukan setan”
“lah kamu yang bilang sendiri”
“tapi bukan itu yang aku maksud”
“trus apa”

Thursday, December 10, 2015

Putri "Jangan Sampai Telat"


Disisih lain, di mana Nur yang sedang menunggu Putri masih setia menunggunya. Dan sebelum 5 menit, Putri pun terliat dari kejauhan.
“Tu Putri...?”
“Buruan Nur, cepetan berangkat” Putri yang gelisah.
“Tunggu Put”
“Ayok, kita udah telat”
“Jangan cepat, tepat put...”
“Waduh, rem nya....” dengan  rasa panik. Tak begitu lama kemudian putri menabrak sekumpulan sepeda yang sedang di parkir.

Putri "Sepedaku Rusak"


Gue akan lanjutkan cerita kemarin. Kemarin gue sampai ketika, gue mau malak wanita yang sedang jongkok disemailah sepedanya. Bukanya gue ini cemen, beraninya malak wanita tapi ini terpaksa karena uang saku gue yang minim.
“Woe loe anak mana?”
“Syukurlah ada loe, tolongin gue donk. Ini rodanya nda mau muter”
“Tapi... tunggu dulu, gue kan mau”
“Cepet bantuin, gue udah telat. Cepatan... jangan Cuma berdiri aja disitu... cepet kesini... ini benerin dulu... gue udah telah”
“Buset ini cewek cerewet amat” gue sambil berjalan menujuh cewek yang bawel.
“Cepetan, jadi cowok kok letoe....”
“Enak aja loe bilang, gue preman disini”
“Cepetan benerin sepeda gue, jangan kaya banci kaya gitu... buruan... gue udah telat!!!!”
“Iya... iya... berisik... diam napa”
‘cepetan!!!!!”
“Iya... iya... ini mah cumah ban sepedanya aja yang kecepit selebor.... tingal direnggakan aja”
“Iya cepet buruan lakuin!!! Sudah telatni!!!”
“Iya juga sedang di lakuin, bawel amat sih loe” sambil meperbaikin sepeda yang eror kaya pemelitnya.”ni udah selesai”
“Okey, gue langsung cabut yaa....?” dengan perasaan putri yang terburu-buru, langsung menaiki sepedang untuk cabut.
“Tapi tunggu dulu?”
“Ohhh.... iya, namaku putri. Sampai jumpa” dengan mengayun sepeda dengan kencang.
"“Dasar cewek anek”




Cerita sebelumnya......                                                                                       Cerita selanjutnya..........

Putri "Pertemuan Tak disengaja"



Disisi lain, ada dua wanita yang sedang menunggu kedatangan seorang teman. Namanya Nur dan Kobibah nama yang pas untuk wanita kampungan seperti mereka.
“wes yoh, mangkat baen. Ko ndak telat”
“tapi, prutri sih... apa ra melas ditinggal?”
Kalian pikir pasti wanita ini menunggu gue yaa, norak banget kalian. Gue ditunggu sama wanita seperti mereka, huf tidak level yaa.
“bend lah, paling yang putri rang mangkat.... buktine jam semen era nongol.... biasane kan paling gasik dewek...” hal seperti ini sudah biasa bagi Nur untuk ngomel-ngomel.
“iya sih, ya wes lah... tapi sek putri mangkat anjur koe tinggal... koe sing ngomong yaaa...”
“yaa... moh yaaa... ya wes, koe nunggu putri, ku tak mangkat set. ku wedi kepancal”
“tapi....”

Putri "Nenek Rudi"



Awal cerita dari pagi yang tak begitu cerah. Awan mendung dan udara dingin di waktu pagi itu membuat gue sulit untuk bangkit dari tidurku, bangkit dari rasa dingin yang menusuk sampai tulang rusuk gue. Tapi hal tersebut bukan suatu alasan untuk tidak bangun dari tidur gue, dikarenakan ada sesosok makhluk yang sering membangunkan gue dari tidur.
“Rudi tangi, wes usuk. Koe arep sekolah pora??”(maaf bahasan percakapan gue dan nenek gue masiH menggunakan bahasa Jawa, karena gue dan nenek gue tinggal di Jawa).

Putri "Pernikahan yang Dinanti-nanti"


Pernikahan merupakan hari yang ditunggu-tunggu oleh setiap orang, walaupun pernikahan gue tidak lagi di usia muda. Tapi pernikahan ini merupakan impian yang telah gue nanti-nanti sekian lama. Karena wanita yang menjadi pendamping hidup gue adalah wanita yang gue cintai sejak dulu.
Walaupun sekarang gue sudah menginjak kepala empat, tapi pernikahan ini merupakan pernikahan pertama bagi gue. Di usia yang mulai tua, banyak yang beranggapan bahwa pernikahan ini merupakan pernikahan kedua gue. Tidak lupa juga, pernikahan ini di hadiri oleh kerabat terdekat. Baik dari pihak keluarga mepelai wanita maupun dari keluarga besar gue.
Gue tidak habis pikir, pernikahan ini benar-benar terjadi. Pernikahan yang sejak gue menginjak remaja ini baru terjadi pada usia gue yang sudah tua. Sekarang usia gue sudah empat puluh tujuh tahu, dan beberapa orang sudah menganggap gue akan memujang sampai tua.