Wednesday, November 23, 2016

Senyuman Terakhir Dari Malaikat Maut



Aku pernah bermimpi, namun mimpi itu sudah tak lagi berarti apa-apa lagi. Dari sebuah mimpi yang tak mungkin terjadi, membuatku enggan untuk bermimpi lagi.
Mimpi yang kubangun untuk bisa bersamamu, sekarang hanya sebuah sebutan omong kosong yang setiap kaliku ucapkan. Namamu yang selalu kutulis di tempat yang terindah dalam hidupku, namun kau selalu menulis namaku di batu nisan yang ada di belakangmu. Aku tak tahu kenapa kau melakukan itu padaku.

Aku terus mencoba bangkit dari mimpi buruku, namun aku sudah terikat dalam sebuah tali kematian yang selalu menjerat urat nadiku. Aku terus mencoba melepas tali itu, tapi apa daya. Hanya bisa membuatku semakin berteriak kesakitan.
Apakah aku harus pasrah dengan keadaan ini, dan berdiam serambi menunggu malaikat kematian menjemputku sambil berkata “apakah kau sudah menyerah”. Dan aku hanya bisa terdiam dan dia pun tersenyum padaku. Senyuman manis itu membuatku tersenyum kebali dan berkata “terimakasih, kau telah memberikan senyuman terakhir untukku”. Dan itu adalah senyuman terakhir yang bisa aku rasakan sebelum masuk pintu terakhir dalam dunia ini. Thanks you all.

0 komentar:

Post a Comment