Dia
Bernama Rudi
Setelah
beberpa jam bercanda dengan nenek diwaktu malam, dirikum pun pergi kemar dan
terlelap.
Suara
ayam jago sudah mulai terdengan dan diriku bakin dari mimpi yang kelam untuk
menutuk dunia yang lebih kejam. Tidak seperti anak perkotaan, diwaktu pagi
diriku sudah disibukan untuk menengok soudaraku dibelakan rumah. Melihat apa
keadaan Johan, Kristina, dan anaknya Kristin baik-baik saja. Johan, Kristina,
dan anaknya Kristin adalah kambing peliharaan nenek, dan sekaligus satu-satunya
harta yang tersisah dari warisan mendiam kakekku.
“gimana
kabar kalian”
“mbbeeee
(yang artinya baik-baik saja”
Setelah
menyiapan sarapan pagi untuk mereka, diriku bergegas menyiapakan peralatan
bribadi.
Hari
ini hari senen, hari berangkat sekolah pagi. Walaupun jara rumah ke sekolahan
lumayan jauh, tetam semangat tidak boleh telat untuk menghadapi upacara
bendera. Persiapan topi dan artibut upacara sudah disiapkan tadi malam.
Tempat
di depan sekolah, anda si sekolahhanku ada gerbang mungkin akan ditulis” tepat
di depan pintu gerbang sekolah” teman-teman sudah mepersiapkan kegiatan
upacara. Terlihat beberapa anak kelas 5 sudah mulai bersiap untuk kegiatan
upacara bendera. Diriku pun langsung bergegas masuk kelas untuk meletakan tas
bawaan dari rumas. Beberapa detik setalah bawaan diletakan dibanku tempat
duduku, Bell sekolah berbunyi layaknya ring tun hp jadul. Padahal disini belum
ada yang punya hp.
Serti
biasanya, rudi teman sekelah ku sudah bersiap dimpatnya untuk mengatur barisan
kelas. Iyaa, dia rudi. Anak pacarik ini selalu mencari perhatian setiap orang
yang melihatnya, dan tia selalu memamerkan barang yang dia.
“siap
grak” teriakkan rudi yang keras mebahana.
“siap, woy siap” rudi mengulangi kata-katanya.
“berisik,
yang lain aja belum ada yang dating” saut topek, anak yang dibilang sulit
diatur ini sangat ditakuti teman sekelah. Dia anak yang tidak naik kelas selam
3x berturut-turu. Mungkin jika besok jika tidak naik kelas lagi dia akan
mendapatkan rekor.
Setelah
sautan topet, rudi pun terdiam dan diriku tertawa didala hati. Dan beberapa
saat kemudain teman-teman sudah berkumpul, dan disaat itulah upacara dimulai. Disela-sela
upacara bendera ada beberapa anak yang telat dan hihukum untuk membuat barisan
sendiri. Jadi teringat saat aku kena hukuman juga sekali. Diwaktu itu diriku
dihukum karena kristina melahirkan, dan diriku membantu nenek menyiapkan
persalinan Kristina.
Waktu
demi waktu berlalu, dan paling mebosankan disaat upacar bendera ketika pak
kepasa sekolah berpidato yang berulang-ulang dan panjang. Terasa ingin cepat
usai upacara ini, terasa dijemur di bawah teriknya matahari pagi.
BERSAMBUNG.
. .
0 komentar:
Post a Comment