Friday, August 28, 2015

Penulisan Halaman Persembahan Bisa menjadikan Dirimu Durhaka


Dalam pembuatan skripsi pastinya tidak luput dari dukungan orang tua, sahabat, dan lain-lain. Sehingga perlu adanya halaman persembahan skripsi sebagai bukti terimakasih atas motivasi dan dukungannya. Dengan adanya dukungan tersebut skripsi bisa berjalan dengan lancar. Tapi hal itu sungguh disayangkan jika dukungan itu menjadi suatu yang tidak etis penulisannya.
Bisa saja dalam penulisan persembahan skripsi menjadi suatu kesetangan sosial. Kekejangan sosial yang tidak pas untuk di publikasikan. Misalkan saja dalam urutan sesuai dengan berapa besar pengorbanan orang yang telah mendukung skripsi itu terselesaikan. Misalkan saja dalam penulisan nama orang tua kalian, jujur saja. Dalam penulisan nama orang tua kalian ada di nomor berapa dalam urutan persembahan skripsi kalian? Apakah di bawah nama pacar kamu? Apakah pacar kamu lebih banyak berkorban dari pada orang tua kamu? Ataukah di bawah rektor kamu? Soal itu hanya kamu yang bisa menjawab.

Mari kita logika saja, apakah orang yang selalu memberi dukungan baik dari segi motivasi, materi dan lain-lain. Dukungan dari kamu SD sampai menjadi sarjana, kamu tulis di bawah nama pacar kamu yang ketemu kamu belum lama dan selalu menghabiskan uang kamu saat kencan. Apakah nama orang tua kamu tidak pantas ditulis di atas nama rektor kamu? Rektor yang tidak mengenal kamu, rektor yang tidak tahu nama kamu dan hanya memanggil nama kamu saat wisuda saja. Apakah nama orang tua kamu tidak pantas ditulis di no. 1 dalam halaman persembahan sebagai bukti terimakasih kamu atas perjuangannya menyekolahkanmu sampai sarjana dan uang yang dia korbankan untuk itu tidak bisa dihitung dengan ilmu matematika.
Sekarang dipikirkan lagi dalam penulisan halaman persembahan, jangan sampai halaman persembahan menjadikan kamu menjadi anak yang durhaka pada orang tua. Tapi, bukan berarti penulisan nama orang tua kamu di no. 1 berati kamu telah cukup untuk membalas jasa-jasanya. Ingatlah, hal tersebut belum cukup. Berterimakasi lah pada kedua orang tua mu yang telah memperjuangkan mu hingga menjadi seorang sarjana.

0 komentar:

Post a Comment