Saturday, March 18, 2017

Dampak Full Day School Bagi sekolah SD, SMP, dan SMA/SMK Daerah Pinggiran



 Full day school adalah sekolah sepanjang hari atau proses belajar mengajar yang diberlakukan dari pagi hari sampai sore hari, mulai pukul 06.45-15.30 WIB, dengan durasi istirahat setiap dua jam sekali. Dengan demikian, sekolah dapat mengatur jadwal pelajaran dengan leluasa, disesuaikan dengan bobot mata pelajaran dan ditambah dengan pendalaman materi. Hal yang diutamakan dalam full day school adalah pengaturan jadwal mata pelajaran dan pendalaman.
“Full day school  ini tidak berarti peserta didik belajar seharian penuh di sekolah, tetapi memastikan bahwa peserta didik dapat mengikuti kegiatan-kegiatan penanaman pendidikan karakter, seperti mengikuti kegiatan ekstrakurikuler”, ujar Mendikbud beberapa hari lalu. "Saat ini sistem belajar tersebut masih dalam pengkajian lebih mendalam.
Kajian Full Day School
Full day school sebenarnya bagus, akan tetapi tidak bisa diterapkan secara umum di semua sekolah, di semua usia, sebab akan memberikan dampak negatif. Misalnya, komunikasi dengan orangtua menjadi renggang. Bagaimana tidak, siswa harus mengikuti pelajaran di mulai pukul 06.45-15.30 secara otomatis siswa berada di sekolah kurang lebih 9 jam.

Sejarah Singkat Supervisi Sekolah



Istilah superviri baru muncul kurang lebih tiga dasawarsa. Sebelum istilah supervisi dicetuskan, istilah lain sudah ada seperti Inspeksi, pemeriksaan, pengawasan atau penilaian.

A.      Pengertian Supervisi Akademik
Istilah supervisi yang berasal dari bahasa inggris terdiri dari dua kata, yaitu: super yang artinya “ ke atas”, dan vision yang artinya melihat. Maka dengan keseluruhan supervisi di artikan “melihat dari atas”. Supervisi diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan oleh pengawas dan kepala sekolah melihat dan mengawasi pekerjaan guru.