Dalam sebuah
penantian yang tidak akan pernah berakhir. Di mana hanya ada bayangan hitam dibalik
tubuh yang lemah ini. Bayangan itu selalu menertawakan aku, tapa dia sadari
dari mana dia tercipta. Tubuh ini semakin lemah, mendengar ejekan dari sebuah
bayangan.
Penantian merupakan
salah satu harapan yang tersisa dari sebuah kenangan yang tertinggal. Kenangan ketikan
kau mengucap sebuah kata yang tak kunjung tercipta. Ucapan itu terus-menerus
terdengar sehingga menjadi daging di dalam tubuh yang lemah tak berdaya. Tubuh ini
sudah menjadi hinaan dari bayangnya sendiri.
Apa yang bisa
diharapkan dari tubuh yang lemah karena sebuah penantian yang tak akan bisa
terselesaikan. Tidak ada, hanya bisa mendengar ejekan dari bayangannya sendiri.
apakah ini merupakan akhir dari sebuah kehidupan? Tidak, kata mereka yang tidak
merasakan apa yang kita rasakan. Sudah lah, kita hanya bisa mengharapkan sebuah
keajaiban.
Hidup Cuma satu
kali, semangatlah. Mungkin itu yang sering kau dengan dari orang-orang
sekelilingmu. Tapi apakah orang di sekelilingmu itu merasakan apa yang kamu
rasakan. Tentunya tidak bukan.
Jika ada yang
bertanya, apa yang sedang kamu tunggu? Apa yang akan kamu jawab. Apakah kamu akan
menjawab wanita yang kamu cintai, atau impian yang tak mungkin kamu nikmati,
apa mungkin sebuah hal yang aku sendiri tidak tahu. Tapi satu hal yang aku tahu
dari sebuah penantian. Dari sebuah penantian hanya ada satu jawaban, itu adalah
sebuah harapan. Harapan yang kamu pendam sekian lama sehingga menyatu dalam tubuh
dan menjadikan tubuhmu lemah tak berdaya. Tinggal satu pertanyaan dari saya,
apakah yang akan kamu lakukan dengan penantian?
Aku bisa
menjawab dari pertanyaanku sendiri dan hanya bisa berkata “aku hanya bisa
menunggunya”. Jika jawaban kita sama, maka anda akan merasakan apa yang aku
rasakan
0 komentar:
Post a Comment