Jika kalian
ditanya apa cita-cita kalian, pasti jawabannya tentang jabatan. Itu untuk jawaban
kecil kalian kecil dulu, sekarang berbeda dengan kita dulu. Sekarang ketika
anak-anak ditanya apa cita-cita kalian, jawabannya pasti sudah beragam. Seperti
yang ditanyakan pak guru dengan murid-murid yang bandel.
Awal kisah,
disela-sela pelajaran sesosok guru sedang bertanya pada muridnya tentang cita-citanya.
Tujuannya sih baik, agar muridnya termotivasi untuk belajar. Tapi apa yang
terjadi jika jawaban muridnya tidak sesuai harapan gurunya. Langsung saja ke
dialog percakapan murid dan beberapa gurunya.
Guru :
Anak-anak, kalian harus belajar dengan giat. Sebentar lagi kita akan UAS, agar
nilai UAS kalian bagus untuk menggapai cita-cita nak. Ayooo, kalian punya
cita-cita kan, rudi cita-citamu apa?
Rudi :
Jadi manusia harimau pak, biar bisa menghajar penjahat pak.
Guru :
Urusan penjahat tugasnya polisi, kenapa tidak jadi polisi aja?
Rudi :
Tidak pak, kata bapak saya. Polisi itu kaya ASU, kerjanya Cuma minta duit.
Guru :
Waduh !!!!!! (garuk-garuk pantat sambil goyang-goyang, sebagai guru hebat harus
cerdas dan banyak akal)
Guru :
Kalau mau jadi manusia harimau, kamu harus belajar?
Rudi :
Buat apa pak, kan kalau ada penjahat tinggal saya tonjok pak?
Guru :
Coba, kalau penjahatnya ada 5 orang, terus kamu tonjok 3 orang sampai pingsan
dan datang lagi penjahatnya 7 orang. Sekarang kamu harus menghadapi berapa
penjahat?
Rudi :??????
Tidak tahu pak?
Guru :
Kamu harus banyak belajar, ya rud? Biar jadi manusia harimau yang hebat?
Rudi :
Siap pak.
Bunga :
hahaha.... mana ada jaman sekarang
manusia harimau, dasar anak kecil.
Rudi :
Dasar syirik, bilang saja kamu tidak punya cita-cita?
Bunga :
PUNYA!!!!
Guru :
Sudah, jangan berkelahi. Ya sudah, gantian. Bungan cita-cita kamu apa?
Bunga :
Aku mau jadi arti terkenal, kaya cabe-cabean.
Guru :
(dengar hal kaya gini bisa bikin jantungan,). Cabe-cabean itu apa bungan?
Bunga :ahhh,
bapak tidak gaul. Cabe-cabean itu................. BERSAMBUNG
0 komentar:
Post a Comment