BEM STAIAN Purworejo |
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Sekolah Tinggi Agama Islam An-Nawawi
(STAIAN) menggelar Pelatihan Jurnalistik, Selasa
(5/11) di Auditorium Kampus tersebut, Jalan Ringroad Utara Km 4 Berjan Gebang Purworejo.
Kegiatan tersebut diikuti oleh mahasiswa dan undangan dari perwakilan SMA yang
berada dilingkungan kampus. Musthofa Mansur selaku Ketua Panitia mengatakan,
pelatihan jurnalistik yang bertajuk Optimalisasi Tulisan Sebagai Sihir
Peradaban ini dimaksudkan untuk menggugah semangat para peserta akan pentingnya
sebuah tulisan. Menurutnya, banyak sekali tulisan-tulisan yang mampu membuat merubah sebuah tatanan sejarah peradaban
dunia. “Sesuai dengan tema pelatihan ini, kami berharap agar kesadaran untuk menulis
bagi para pelajar dan mahasiswa bisa terpupuk. Tentu dengan bekal yang
ketrampilan menulis yang disampaikan oleh para narasumber, mereka tidak hanya
termotivasi namun juga mendapatkan pegetahuan cara menulis yang baik dan
benar,”terangnya.
Musthofa
menambahkan, pada kegiatan ini para peserta diberi materi tentang bagaimana
cara membuat blog, dasar-dasar ilmu jurnalistik serta diskusi menulis itu
mudah. Menurutnya, seluruh narasumber yang diundang merupakan orang-orang yang
berkompeten dalam bidang tersebut. Selain itu, para peserta tidak hanya
diberikan materi, namun mereka
juga dituntut untuk praktek pada session diskusi menulis itu mudah. “Target kami, selepas dari pelatihan ini mereka dapat mengekspresikan karya mereka dalam bentuk tulisan. Baik dalam bentuk manual seperti di buku-buku tulis maupun melalui media digital seperti blog maupun media online yang lainnya,”terangnya.
Sementara itu, salah satu peserta Ratri
Nawangsih (19) mengaku dalam pelatihan ini ia mendapatkan pelajaran yang selama
ini belum pernah ia dapatkan sebelumnya. Ia mengaku sering menulis, namun baru asal-asalan.“Banyak
pelajaran baru yang didapat dari pelatihan ini. Selain itu, juga saya menjadi
semakin termotivasi untuk belajar menjadi penulis yang baik. Syukur bisa
menghasilkan karya, layaknya penulis-penulis hebat,”tandasnya.juga dituntut untuk praktek pada session diskusi menulis itu mudah. “Target kami, selepas dari pelatihan ini mereka dapat mengekspresikan karya mereka dalam bentuk tulisan. Baik dalam bentuk manual seperti di buku-buku tulis maupun melalui media digital seperti blog maupun media online yang lainnya,”terangnya.
0 komentar:
Post a Comment