Pengalaman
pahit ini belum lama terjadi pada diriku, sebab kata-katanya masih terngiang
dalam telingaku. Semua kata-kata seakan-akan selalu bersenandung tampak henti.
Semua
ini berawal dari kepercayaanku padamu, hal ini merupakan kebodohan yang aku
lakukan karena sudah percaya padamu. Awalnya aku tak pernah curiga dengan apa
yang kamu katakan padaku. Semua kata-katamu membuat ku percaya padamu dan
mengikuti semua ucapanmu.
Awalnya
aku datang ke rumahmu untuk menepati janjimu, tapi tak di sangka kamu
membohongiku. Kamu sembunyi dan tak mau menemuiku dan aku mulai merasakan sakit
karena tertipu oleh ucapanmu.
Setelah
kejadian itu, kamu meminta maaf padaku dan bodohnya aku telah memaafkanmu.
kenapa pula, aku masih percaya padamu.
Setelah
itu, kamu pun memberikan kesempatan kedua untukku. Tapi ada daya, kesempatan
ke-2 pun tak jauh berbeda dengan yang dulu. Setelah kejadian itu, aku sempat
berpikir. Apakah aku ini bodoh dan lemah.
Tentunya
setelah itu, aku sudah tak ada yang bisa aku lakukan lagi. Yang bisa aku
lakukan hanya berusaha tegar dan berusaha bangkit lagi. Entah apa yang aku
pikirkan, semua sudah terjadi dan ini akhirnya.
Tapi
kisahnya tak berakhir di sini saja, telah kejadian itu. Kamu berusaha
meyakinkan ku, tapi semua kepercayaanku tak seperti dulu. Aku hanya sekedar
menepati janjiku saja. Tapi apa daya, kejadian 1 dan 2 terulang lagi. Dan aku
sudah mulai kebal dengan hal itu.
Setelah
semua yang terjadi dan kekecewaan yang terus kalau lakukan membuatku sudah
menjadi tegar dan semakin kuat. Mungkin kekecewaan yang kamu lakukan adalah
balasan dosa yang telah aku lakukan.
Dan
sekarang aku hanya bisa mengucapkan “selamat tinggal”. Aku punya hidup yang
harus aku jalani sendiri, dan kamu adalah bagian masa laluku yang suram.
0 komentar:
Post a Comment